Monday 7 May 2012

Tagged under:

Akan Kujelaskan Mengapa Aku Cinta

Akan kujelaskan satu saja mengapa aku cinta
Akan kuceritakan maksud Rasul sampai 3 kali menyebutnya
Sedikit saja, izinkan kata ini mengeja
walau tak tergambar berat letih perjuangannya

Salah satu kebanggan terbesar dalam mimpinya,
adalah menjadi teladan di studinya
yang terbaik di zamannya
di saat semangat kuliahnya gegap gempita, Allah mengujinya,
bersamaan saat ku tumbuh di awal usia,
dipersimpangan jalan,
mimpi itu diikhtiarkan sembari 
menahan sakit rindu yang menyiksa

Karena aku pernah mendengar
bercerita ibuku mengenai ratusan mimpinya yang besar
namun rela dia redam memilih diriku dalam sabar
sebagaimana HALIMAH SA’DIYAH yang punya mimpi
namun memilih menyusui MUHAMMAD di saat yang lain menepi

Kali ini kudengar dari almarhum Buya yang kusayang
suatu saat ditinggalkanlah oleh ibuku Bumi Sangkuriang,
saat rasanya terdengar sesak rinduku sampai mengerang,
Hingga kemudian dikumpulkanlah segenap keberanian,
meletakkan studinya, menjemputku di Ibu Kota
memilih memandikanku, melepas perih sambil memelukku

Ya Allah..
Mengejanya berarti,
Mengizinkan air mata ini meleleh ke anak sungainya
Jika malaikat itu menyapa,
ragaku terkulai,
belum mengerti arti dari beratus ribu keperihan

Izinkanlah aku cemburu pada Ammar bin Yassir
yang Rasulullah katakan “Bahwa sesungguhnya janji surga untuk keluarga Yassir”
hingga meneguhkan Islam di sanubarinya,
hingga menyaksikan ibunya didera tepat di kedua matanya
berperih bersabar, kemudian mengantarkan ibunya menjadi syahidah pertama
Aku sadar tak kan berebut kasih sayang Allah darinya

Jika malaikat itu menyapa,
dadaku sesak,
belum mengerti arti dari berpuluh ribu kesabaran

Izinkan aku cemburu pada seorang sahabat
yang mengatakan “Aku penuhi panggilanMu”
sambil menggendong ibunya, mereka sempurnakan thawaf dan sa’i
yang berlutut dan bersujud lama di hadapanNya mendoakan sang ibu,
Aku takut sedikitnya pun tak pantas tersisa ruang untukku

Jika malaikat itu menyapa,
akalku hilang,
belum lagi mengerti makna dari samudera kasih sayang

Izinkanlah aku cemburu pada Li Yuanyuan
yang mengatakan,
“Saya rela menjadi tongkat Ibu sepanjang hidupku.. ”
yang memanggul ibunya yang lumpuh seraya menggendong putri kecilnnya
yang membuat manusia lalu-lalang menjadi terbelalak melintas di depannya
Sungguh aku cemas Allah akan lebih mengagumi mereka daripada aku.

Izinkan aku cemburu kepada-MU Yaa ALLAH…
Agar bersama mereka yang memuliakan ibunya,
Aku tetap bisa berdesak desakan
untuk menggapai Cinta-Mu

5 Oktober 2010
~dalam sebuah renungan dan kerinduan~
Fauzul Azmi Zen

*Alhamdulillah di usianya yang tak lagi muda
kini ibu sedang menyelesaikan program doktoral di kampung halamannya, 
mohon doanya sahabat blogger*


Mama, dengan latar belakang 2 anak nakalnya

0 komentar:

Post a Comment